Awas!!! Beberapa Zat Kimia Tambahan pada Bahan Makanan
15.31.00
ZAT KIMIA
TAMBAHAN PADA BAHAN MAKANAN
Zat kimia tambahan pada bahan
makanan, minuman,obat, jamu dll disebut dengan zat aditif. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan No.722/Menkes/1988 yang dimaksud zat aditif adalah
bahan alami atau bahan buatan jenis food grade (bahan yang aman dikonsumsi)
yang ditambahkan atau dicampurkan sewaktu pengolahan pangan dengan tujuan
memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya meningkat. Zat yang termasuk zat
aditif adalah pewarna, pemanis buatan, pengawet, antioksidan, antikempal, penyedap
dan penguat rasa, pengatur keasaman, pemutih dan pematang tepung, pengemulsi,
pengental, pengeras dan sekuestan (zat untuk memantapkan warna dan tekstur
makanan).
Berdasarkan sumbernya zat aditif
dapat berasal dari alam dan sintetis. Pada umumnya zat aditif sintetis
mempunyai kelebihan yaitu lebih pekat, lebih stabil dan lebih murah. Namun juga
mempunyai kelemahan ketidaksempurnaan proses ketika pengolahan sehingga
mengandung zat-zat berbahaya nagi kesehatan,yang kadang kadang bersifat
karsinogen. Berikut ini zat aditif yang biasa digunakan dalam makanan dan minuman.
A. Bahan
Pemberi Rasa
I. Manis
a. Gula
pasir
Zat penyusun
gula secara kimia disebut dengan sukrosa. Sukrosa jika dihidrolisis akan
terurai menjadi glukosa dan fruktosa.
b.
Gulau enau
Gula enau
dihasilkan dengan cara menyadap tandan bunga jantan yang mulai mekar dan
menghamburkan serbuk sari. Tandan ini mula mula dimemarkan dengan cara dipukul
pukul selama beberapa hari, hingga keluar cairan dari dalamnya.Kemudian tandan
dipotong dan diujungnya digantungkan tabung bambu untuk menampung cairan yang
menetes. Cairan manis itu disebut nira enau. Nira kemudian dimasak hingga
mengental dan menjadi gula cair. Selanjutnya kedalam gula cair ini dapat
ditambahkan bahan pengeras (misalnya getah nangka) agar dapat membeku dan dapat
dicetak menjadi gula enau bongkahan (gula gandu). Rasa manis gula enau berasal
dari fruktosa, yang memiliki rasa manis 2 kali lebih besar dibanding gula
pasir.
c.
Madu
Madu
dihasilkan oleh lebah yang memakan nektar bunga, maka rasa madu akan mengikuti
nektar bunga yang dimakan oleh lebah. Rasa manis madu berasal dari fruktosa
d.
Pemanis buatan
1. Sakarin
Mempuinyai
intensitas rasa manis antara 300 sampai 500 kali gula pasir.Penggunaan sakarin
secara resmi di Indonesia dilarang oleh pemerintah. Sakarin dapat mendorong
timbulnya penyakit kanker.
2. Siklamat
(Cyclohexyl sulfanate) mempunyai intensitas rasa manis antara 30 sampai 50 kali
gula pasir. Di negara negara maju penggunaan siklamat sudah dilarang karena mendorong
munculnya penyakit kanker.
3. Maltitol
merupakan pemanis rendah kalori yang dibuat dari jagung. Maltitol mempunyai
sifat mirip gula, maltitol juga tidak merusak gigi.
4. Aspartam
(nutra sweet) mempunyai intensitas rasa manis antara 200 – 250 kali gula. Tidak
tahan terhadap pemanasan. Digunakan sebagai penegas rasa (flavor enhancer)
terutama rasa buah. Boleh digunakan dengan takaran maksimal 40 mgr/kgr berat
badan. Bisanya digunakan untuk permen karet, minuman untuk diet dan pemanis
khusus untuk diet. Jika digunakan berlebihan akan mengakibatkan PKU
(phenilketonuria)
5. Acetulframe
K: memiliki rasa manis dengan intensitas 200 kali gula. Tahan panas,
pencampuran dengan aspartam dan siklamat akan meningkatkan rasa manisnya, tapi
dengan sakarin akan menghilangkan rasa manisnya. Boleh dipakai dengan takaran
maksimal 15 mgr/kgr berat badan. Digunakan untuk permen rendah gula, minuman
ringan, yogurt, sirup dll.
6. Sorbitol
dibuat dengan hidrogenasi glukosa. Sorbitol digunakan untuk pemanis makanan
diet, sorbitol dapat dimetabolisma dengan mudah dalam tubuh. Kalor sorbitol
akan dilepaskan perlahan lahan, sehingga menunda rasa lapar. Penggunaan aman
maksimal 120 gr/kgr berat badan. Penggunaan sorbitol berlebihan akan
menyebabkan diare dan gangguan lambung.
II. Asam
a. Asam
jawa
Diperoleh
dari pohon Tamarindus indica . asam
jawa digunakan untuk rempah, bahan sirup, selai,permen dan jamu.
b. Asam
sitrat
Berasal dari
pohon jeruk, atau disintesis dari jamur Aspergilus
niger yang diberi sukrosa. Asam sitrat merupakan zat aditif yang aman dan
diijinkan digunakan secara internasional.
c. Cuka
(asam asetat)
Diperoleh
dari fermentasi bakteri Acetobacter
secara alami, sebagai hasil sampingan industri bir atau anggur.
III. Asin
a.
Garam dapur
Diperoleh dari penguapan air
laut secara alami.
IV. Pedas
Rasa pedas diperoleh dari capcaisin yang diperoleh dari kulit dalam
buah cabai.
B. Bahan
penyedap dan penguat aroma
1. Rempah-rempah
alami
Beberapa jenis
rempah yang biasa digunakan bawang, merica, cengkeh, jintan, kemiri, jahe, lengkuas,
vanili, daun kemangi, serai dll.
2. MSG
(monosodium glutamat0
Dibuat dari
nira tebu yang difermentasi oleh bakteri Microccus glutamicus, penggunaan MSG
yang aman maksimal 125 mgr/kgr berat badan. Jika mengkonsumsi MSG berlebihan
akan menimbulkan efek CRS (chinesse restaurant syndrome). Gejala CRS yang umum
adalah kesemutan pada punggung, leher rahang bawah, lengan, lengan terasa
panas, wajah berkeringat, tenggorokan kering, rasa haus berlebihan, sesak
nafas, sakit kepala.
C. Bahan
pemberi warna
Pewarna buatan
pada makanan dan minuman merupakan bahan
tambahan pangan yang dapat memperbaiki penampakan makanan agar lebih
menarik, menyeragamkan dan menstabilkan warna
serta menutupi perubahan warna akibat proses pengolahan dan penyimpanan.
Pewarna ada 2 yaitu pewarna alami dan pewarna buatan. Kelemahan pewarna alami adalah
warnanya tidak homogen ketersediaaanya yang terbatas, kelebihannya aman
dikonsumsi. Pewarna buatan dicemari logam berat dan bahan kimia lainnya yang
berbahaya bagi kesehatan, maka untuk pewarna makanan disediakan secara khusus
dan dibedakan dengan pewarna untuk tekstil.
Bahan pewarna
alami antara lain:
- Klorofil
a. Daun
suji (Pleomale angustifolia), selain memberi warna hijau
juga dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan kencing nanah.
b. Daun
pandan (Pandanus amaryllifolius),
selain memberikan warna hijau juga memberi bau harum, mengatasi lemah syaraf
(neurasthenia), tidak nafsu makan, rematik dan pegal-pegal serta memberikan
efek menenangkan karena mengandung tanin.
- Kurkumin, berasal dari kunyit, selain memberi warna kuning juga dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis, antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti kolesterol, anti HI, anti tumor, menghambat perkembangan sel tumor payudara, tumor usus besar, anti rematik.
- Angkak, merupakan hasil fermentasi beras oleh jamur Manascus sp. Angkak selain memberi warna merah juga melancarkan pencernaan dan sirkulasi darah. Angkak banyak digunakan untuk pewarnaan sosis dan ham daging sapi.
- Karamel, diperoleh dari pencairan gula sampai suhu 100oC. Digunakan untuk industri es krim, yogurt dan selai.
- Karotenoid, terdapat pada wortel, tomat, cabai, memberikan warna kuning, oranye sampai merah
- Anthocyanin, meliputi warna merah, oranye dan biru. Zat warna ini terdapat pada anggur, strawberry, apel, bunga mawar. Pewarna ini digunakan untuk minuman atau sari buah.
- Cokelat, mengandung teobromin, fenetilamina dan anandamida. Jika dikonsumsi secara normal dan teratur akan menurunkan tekanan darah, mencegah kanker, anti oksidan yang dapat mengurangi terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
- Pewarna buatan
Pewarna buatan
yang boleh dikonsumsi merupakan zat pewarna yang telah lulus uji WHO dan FDA.
Beberapa zat pewarna buatan yang boleh dikonsumsi adalah allura red dengan kode
E129, memberi warna merah, azorubine/carmoisin dengan kode E 122, CI 14720
memberikan warna merah maroon, Ponceau 4 R mempunyai kode E 124, memberikan
efek warna biru muda, tidak dianjurkan untuk makanan anak anak. Brillian
blueFCF mempunyai kode E 133, CI 42090 memberikan
warna biru cerah, Tartrazin dengan kode E 102 menghasilkan variasi warna hijau.
Sunset Yellow dengan kode E 110 memberikan warna kuning, Fast Green dengan kode
E 143 CI 42053 memberikan warna hijau.
Zat warna yang
dilarang menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.239/Menkes/Per/V/1985 adalah auramin,
alkanet, butter yellow, black 7984, burn umber, chrysidine, crysoine, citrus
red, chocolate brown FB, fast red E, fast yellow AB, guinea green B,
indanthrene blue RS, magenta, metanil yellow, oil orange SS, oil orange XO, oil
orange AB, orange G, orange GGN, orange RN, orchid, ponceau 3 R, ponceau SX, ponceau
6R, rhodamin B, sudan I, scarlet GN, violet 6B.
D. Zat
Pengawet
Zat pengawet
yang diijinkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan No 722/Menkes/Per/IX/1988
adalah asam benzoat, asam propionat, asam sorbat, belerang oksida, etil
p-hidroksida benzoat, potasium benzoat, potasium bisulfit, potasium meta
bisulfit, potasium nitrat, potasium propionat, potasium sorbat, potasium
sulfit, kalsium benzoat, kalsium propionat, kalsium sorbat, sodium benzoat,
metil p- hidroksi benzoat, sodium bisulfit, sodium meta bisulfit, sodium
nitrat, sodium nitrit, sodium propionat, sodium silfit, nisin, propil p
hidroksi benzoate
Zat pengawet
yang dilarang antara lain Formalin: merupakan bahan desinfektan, cairan
pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga, industri tekstil, industri
kayu lapis. Ciri makanan yang diawetkan dengan formalin adalah kulit luarnya
keras atau kaku, kenyal dan tahan lama. Biasanya disalah gunakan untuk industri
tahu, mie atau ikan segar.
Boraks (Na2
B4O7. 10 H2O. Digunakan untuk industri kertas,
gelas, pengawet kayu dan keramik. Penyalahgunaan boraks dalam pada bakso, kerupuk,
lontong, kecap. Makanan yang diberi boraks akan tersa lebih kenyal, dan tahan
lama.
Berikut ini adalah efek dari
bahan pengawet
Bahan Pengawet
|
Produk Pangan
|
Pengaruh pada Kesehatan
|
Ca Benzoat
|
Sari buah, minuman ringan
ikan asin, minuman anggur
|
Berpengaruh buruk pada asmatis,
dan peka aspirin
|
Sulfur dioksida
|
Sari buah,buah kering, kacang
kering,sirup,acar
|
Perlukaan lambung, asmatis,mutasi
genetik, kanker,alergi
|
K nitrit
|
Kornet,daging kering, da ging
asin,pikel daging
|
Mengurangi kemampuan sel darah
mengangkut oksigen, sesak nafas,sakit kepala, anemia,radang ginjal, muntah
|
Ca/Na propionate
|
Produk roti dan tepung
|
Migrain,kelelahan,insomnia
|
Na metasulfat
|
Produk roti dan tepung
|
Alergi kulit
|
Asam sorbet
|
Produk jeruk, keju, pikel,
salad
|
Perlukaan kulit
|
Natamysin
|
Produk daging dan keju
|
Mual, muntah, tidak nafsu
makan, diare, perlukaan kulit
|
K asetat
|
Makanan asam
|
Merusak fungsi ginjal
|
BHA
|
Daging babi segar dan sosis minyak
goreng, kripik kentang, pizza
|
Menyebabkan penyakit hati dan
kanker
|