Wisata Kepulauan Seribu : Destinasi Indah di Ibu Kota Namun Belum Sempurna
12.02.00

Dengan rasa
penarasan saya dan beberapa teman saya mengikuti trip ke wisata
kepulauan seribu. Dari berbagai pertimbangan kami memilih Pulau Pari
sebagai tujuan kami. Sebelum berangkat saya membayangkan bahwa pulau
yang kami datangi pasti akan eksotis dan jauh dari hiruk pikuk
keramaian. Perjalanan pun kami mulai di hari Sabtu (weekend) dari
Pelabuhan Muara Angke di Jakarta Utara. Sesampai disana saya heran
melihat banyak sekali orang yang hendak berangkat ke wisata kepulauan
seribu. Saya menjumpai sekitar belasan kapal yang cukup besar dipenuhi
ratusan penumpang. Walaupun saya tahu tujuan mereka ke bermacam – macam
pulau di wisata kepuluan seribu namun membuat semangat saya untuk
berangkat menurun.
Setelah melakukan perjalanan menggunakan
kapal sekitar 1 setengah jam akhirnya saya sampai di Pulau Pari. Benar
saja pulau ini jauh dari bayangan saya, banyak penduduk yang tinggal
disana dengan fasilitas yang cukup lengkap. Saya juga melihat banyak
sekali pengunjung yang kapalnya berlabuh di pulau ini.

Karena mengikuti salah satu agen trip,
sesampai di Pulau Pari kami langsung dijemput oleh salah satu tour guide
menuju tempat penginapan kami (homestay). Fasilitas di homestay
tersebut cukup lengkap, tersedia 2 kamar, 2 kamar mandi, AC, TV dan
dispenser air minum. Selama trip kami juga disediakan makan selama 2
hari di Pulau Pari tersebut. Namun menurut saya makanan yang disiapkan
oleh agen trip sangatlah ngepas porsinya.
Selama di Pulau Pari kami juga
difasilitasi sepeda untuk digunakan mengeksplor setiap sisi pulau ini.
Setelah beristirahat, agenda pertama yang dilakukan adalah snorkling.
Hampir seluruh pengunjung Pulau Pari bersama tour guide nya melakukan
snorkling secara bersamaan sehingga membuat aktivitas snokling tidak
terlalu menyenangkan karena kami harus membagi lokasi snorkling dengan
pengunjung lain juga.

Setelah snorkling, kami diarahkan menuju
Pantai Pasir Perawan yang ada di salah satu bagian Pulau Pari untuk
melihat sunsite. Namun karena pengunjung juga sangat ramai kami juga
tidak leluasa menikmati keasrian pantai tersebut. Padahal menurut saya
pemandangan Pantai Pasir Perawan sangatlah indah. Kemudian setelah malam
tiba kami disajikan BBQ, namun porsi yang disajikan tidak begitu banyak
dan sangat ngepas bagi kami.
Pada pagi hari, kami diarahkan menuju
Pantai Bintang Laut untuk menikmati sunrise dan bermain bersama Bintang
Laut disana. Untuk menghindari banyaknya pengunjung yang datang di
pantai tersebut kami sengaja datang sedikit lebih siang agar leluasa
menikmati pantai tersebut. Pantai Bintang Laut juga sangat cantik,
pengunjung dengan sangat mudah menemukan Bintang Laut di sepanjang
pantai ini. Larangan untuk tidak membawa dan merusak ekosistem Bintang
Laut di pantai ini pun sangat disuarakan.

Setelah dari Pantai Bintang Laut pun
waktunya kami kembali ke Jakarta dan meninggalkan Pulau Pari. Karena
tidak naik ke kapal lebih awal kami tidak mendapatkan tempat yang cukup
bagus untuk menikmati perjalanan pulang karena harus berebut dengan
pengunjung lainnya.
Berkaca dari pengalaman saya, mungkin
lebih baik tidak mengunjungi Pulau Pari pada saat weekend dan tidak pada
beberapa hari setelah payday. Karena pengunjung pada saat tersebut
sangatlah banyak sehingga membuat pengalaman menikmati pulau yang indah
ini tidak maksimal. Pengalaman yang saya dapatkan dari teman saya yang
mengunjungi pulau tersebut pada weekday sangatlah berbeda.
\
Terima Kasih.