Menelusuri Kota Bangkok Thailand Melalui Sungai
11.52.00
Apa yang ada dibenat anda setelah
mendengar Kota bernama Bangkok? Bagi sebagian orang pasti akan langsung
memikirkan pagoda dan kuil, karena di ibu kota Thailand tersebut memang
dikenal banyak terdapat bangunan suci milik umat Budha tersebut. Namun
pasti tak sedikit juga akan langsung memikirkan waria (transgender )
hehehe .
Selain Pattaya, Bangkok juga merupakan
destinasi favorit wisatawan asing saat berlibur ke Thailand. Selain 2
hal unik yang telah disebutkan tadi, Bangkok juga memiliki sebuah sungai
yang membentang panjang di sepanjang kotanya yang bernama Sungai Chao
Phraya. Bangkok dan Chao Phraya adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan.
Oleh karena itu tak sah hukumnya kalau tidak menikmati sungai sepanjang
372 km ini saat berlibur ke Bangkok.
Dari belasan sungai di Thailand, Sungai
Chao Phraya merupakan sungai utama di Thailand. Sungai ini banyak di
manfaatkan warga setempat untuk sarana transportasi sehingga cukup
membantu mengurangi kemacetan yang ada di Bangkok. Saat saya menikmati
Sungai Chao Phraya saya langsung teringat Sungai Kapuas di Kota
Pontianak dan Sungai Pawan di Kota Ketapang Kalimantan Barat yang juga
membentang di seluruh kotanya dan juga menjadi urat nadi warga di
sekitarnya.
Berbeda di sungai Kapuas dan Pawan,
sungai Chao Praya sangat digali potensi wisata nya. Melalui sungai ini,
wisatawan diajak mengenal kebudayaan Thailand secara langsung. Wisatawan
umum nya menghabiskan waktu hingga 2 jam mengelilingi sungai ini dengan
perahu. Bagi mereka yang menggunakan perahu yang berkuran kecil
berkesempatan memasuki anak sungai Chao Phraya. Di anak sungai ini
wisatawan dapat menyaksikan kehidupan warga Thailand di sekitar sungai.
Saat berkeliling di sungai Chao Prahya jangan lupa memberi makan ikan
patin yang terdapat di depan kuil dengan membeli roti khusus untuk ikan
seharga kurang lebih 20 Bath (Rp. 8000 – Rp 10.000). Ikan patin di
Thailand tidak dikonsumsi oleh warga setempat, sehingga kehidupannya
sangat dijaga di sungai Chao Phraya. Bagi wisatawan yang memberi makan
ikan patin tepat di depan kuil dipercaya akan diberi keberuntungan.
Saat malam tiba Sungai Chao Phraya
membuka wisata Dinner Cruise. Wisatawan diajak makan malam santai dengan
kapal mewah mengelilingi Kota Bangkok yang gemerlap di malam hari.
Umumnya dinner Cruise di Chao Phraya River dibuka hingga pukul 11 malam.
Dan untuk transportasi penyeberangan sungai pada malam hari sudah tidak
beroperasi lagi.
Traveling ke Bangkok tidak memakan biaya
yang mahal, harga makanan di Bangkok relative lebih murah dibanding
Jakarta dan beberapa kota di Indonesia. Begitu juga dengan penginapan
dan transportasi yang ditawarkan, tak jauh berbeda dengan biaya di
Indonesia. Namun yang menjadi catatan adalah tiket penerbangan ke sana
tidak begitu murah. Anda dapat mensiasatinya dengan membeli tiket
penerbangan jauh – jauh sebelum keberangkatan. Kòbkûn kráb, Kòbkûn ká!
Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Wat Arun, sebenarnya candi ini dinamai Temple of Dawn karena cahaya matahari yang muncul pertama kali di pagi hari akan mencerminkan candi itu di permukaan sungai Chao Phraya yang memberikan panorama yang indah seperti di filem.
BalasHapusSaya mencoba menulis blog tentang hal ini, semoga anda juga suka di http://stenote-berkata.blogspot.com/2020/07/bangkok-di-wat-arun.html.